JAKARTA, sdkcards.com – Ketegangan antara Ukraina dan Rusia terus memanas setelah serangan drone Ukraina menghantam sebuah depot minyak di wilayah Krasnodar, Rusia, hari ini. Serangan ini menimbulkan ledakan besar dan kebakaran hebat yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran setempat.

Menurut laporan otoritas Rusia, insiden terjadi pada dini hari, ketika drone tak dikenal memasuki wilayah udara Krasnodar dan menargetkan depot minyak utama di kawasan tersebut. Gubernur Krasnodar, Veniamin Kondratyev, mengonfirmasi bahwa serangan itu mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur depot, meskipun tidak ada laporan korban jiwa.

“Petugas pemadam kebakaran dan tim darurat telah dikerahkan untuk menangani kebakaran. Saat ini situasi sudah terkendali, namun proses penyelidikan terus berlangsung,” ujar Kondratyev dalam pernyataannya.

Media lokal melaporkan bahwa serangan ini diduga dilakukan oleh militer Ukraina sebagai bagian dari upaya mereka untuk melemahkan logistik Rusia dalam perang yang sedang berlangsung. Ukraina belum memberikan komentar resmi terkait insiden ini, namun pihak militer mereka sebelumnya telah menyatakan akan terus menargetkan infrastruktur strategis Rusia untuk mengurangi kemampuan tempur negara tersebut.

Sementara itu, Rusia mengecam tindakan ini sebagai “serangan teroris” dan berjanji akan mengambil langkah balasan yang tegas. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah meningkatkan patroli udara dan sistem pertahanan di wilayah perbatasan untuk mencegah serangan serupa di masa depan.

Serangan ini menambah panjang daftar insiden lintas perbatasan yang terjadi dalam konflik antara kedua negara. Para analis menilai bahwa serangan terhadap depot minyak ini dapat berdampak besar pada rantai pasokan energi Rusia, terutama di wilayah selatan yang menjadi jalur penting distribusi minyak.

Konflik antara Ukraina dan Rusia, yang memasuki tahun kedua, terus menunjukkan eskalasi tanpa tanda-tanda penyelesaian diplomatik dalam waktu dekat. Pihak internasional kembali menyerukan de-eskalasi dan dialog untuk mencegah konflik meluas lebih jauh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *