JAKARTA, sdkcards.com – Kecelakaan tragis menimpa pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Minggu (29/12/2024), yang kini telah merenggut 120 korban jiwa. Insiden ini menjadi salah satu bencana penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.

Pesawat Boeing 737-800 tersebut membawa 181 orang, termasuk 175 penumpang dan enam awak, dalam perjalanan dari Bangkok, Thailand, ke Muan. Ketika mendarat pada pukul 09:03 waktu setempat, pesawat tergelincir dari landasan pacu, menabrak pagar beton, dan menyebabkan kebakaran besar.

Tim penyelamat berhasil mengevakuasi dua awak pesawat yang ditemukan di bagian ekor dalam kondisi luka serius. Hingga saat ini, upaya pencarian korban lainnya masih terus dilakukan.

Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki

Dugaan awal menunjukkan kegagalan roda pendaratan akibat kemungkinan tabrakan dengan kawanan burung sebagai penyebab kecelakaan. Namun, Komite Keselamatan Transportasi Korea Selatan menyatakan bahwa investigasi menyeluruh akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti tragedi ini.

“Ini adalah kehilangan besar bagi bangsa kami. Kami akan mengerahkan semua sumber daya untuk penyelamatan dan memastikan transparansi dalam investigasi,” ujar Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, dalam pernyataan resminya.

Profil Korban

Mayoritas korban merupakan warga negara Korea Selatan, dengan tambahan dua warga Thailand. Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan ini.

Jeju Air, maskapai berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan, menyatakan penyesalan mendalam atas insiden tersebut. Dalam pernyataan resmi, pihak maskapai berjanji akan bekerja sama penuh dengan otoritas untuk membantu investigasi.

Tragedi Penerbangan Terburuk Sejak 1997

Kecelakaan ini merupakan yang terburuk di Korea Selatan sejak insiden Korean Air pada 1997 di Guam, yang menewaskan 228 orang. Tragedi ini juga menjadi kecelakaan fatal pertama bagi Jeju Air sejak berdirinya maskapai tersebut pada 2005.

Pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan dukungan kepada keluarga korban. Bandara Internasional Muan saat ini ditutup sementara untuk evaluasi keselamatan dan perbaikan fasilitas.

Duka Mendalam

Warga Korea Selatan berbondong-bondong mengirimkan belasungkawa melalui media sosial, mendoakan para korban dan keluarganya. Upaya kemanusiaan dari berbagai pihak terus mengalir, baik berupa dukungan tenaga medis maupun bantuan logistik untuk keluarga korban.

Kejadian ini mengingatkan dunia pada pentingnya keselamatan penerbangan dan perlunya perawatan serta pengawasan yang ketat pada setiap aspek penerbangan komersial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *