Digital Decluttering, Cara Modern Menjaga Kesehatan Mental

JAKARTA, sdkcards.com – Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kita sering kali tak sadar bahwa gawai dan media sosial bisa menciptakan kekacauan mental. Salah satu gaya hidup yang kini mulai dilirik untuk menjaga keseimbangan adalah digital decluttering — membersihkan dan menyusun ulang penggunaan teknologi agar lebih sehat dan terkontrol.

Sebagai konsultan kebiasaan dan gaya hidup digital, saya melihat digital decluttering bukan sekadar tren, tapi kebutuhan. Terlalu banyak notifikasi, aplikasi yang tak digunakan, dan kebiasaan scrolling tanpa tujuan bisa membebani otak, menyebabkan stres, bahkan kecemasan.

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menghapus aplikasi yang jarang digunakan, membatasi jumlah grup chat, serta mematikan notifikasi yang tidak penting. Jadwal detoks digital, misalnya tidak menyentuh ponsel selama satu jam sebelum tidur, juga sangat efektif.

Penelitian dari University of Pennsylvania menunjukkan bahwa membatasi penggunaan media sosial hanya 30 menit per hari dapat menurunkan tingkat kecemasan dan depresi, terutama pada generasi muda. Ini membuktikan bahwa pengelolaan konsumsi digital sama pentingnya dengan menjaga pola makan atau tidur.

Menata ulang hubungan kita dengan teknologi bisa membawa banyak manfaat: fokus meningkat, tidur lebih nyenyak, dan waktu bersama keluarga jadi lebih berkualitas. Digital decluttering bukan berarti meninggalkan teknologi, tapi menggunakannya secara lebih sadar dan sehat.

Gaya hidup ini cocok untuk siapa pun yang merasa hidupnya terlalu sibuk dan penuh gangguan. Dengan menyederhanakan dunia digital kita, ruang untuk berpikir, beristirahat, dan merasa hadir sepenuhnya dalam kehidupan nyata akan terbuka kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *