JAKARTA, sdkcards.com – Bayi prematur, yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, memiliki berbagai tantangan kesehatan, salah satunya adalah kerentanan terhadap alergi susu sapi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan sistem kekebalan tubuh mereka.Salah satu penyebab utama adalah ketidakmatangan sistem pencernaan.
Pada bayi prematur, dinding usus belum sepenuhnya berkembang, sehingga lebih permeabel. Ini berarti bahwa protein besar dari susu sapi, yang biasanya tidak dapat menembus dinding usus yang sehat, dapat masuk ke dalam aliran darah dan memicu reaksi alergi. Ketika sistem kekebalan tubuh bayi mendeteksi protein asing ini, ia dapat bereaksi berlebihan, yang mengarah pada gejala alergi seperti diare, muntah, atau ruam kulit.
faktor genetik
juga berperan. Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki riwayat alergi lebih mungkin mengalami alergi susu sapi. Sekitar 40% bayi yang lahir dari ibu penderita alergi berisiko mengalami kondisi serupa. Bayi prematur yang mendapatkan susu formula atau susu sapi terlalu dini juga berisiko lebih tinggi. Pemberian susu sapi sebelum sistem pencernaan mereka siap dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya alergi.
Oleh karena itu, banyak dokter merekomendasikan agar bayi prematur mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Karena ASI lebih mudah dicerna dan mengandung antibodi yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.Dengan memahami faktor-faktor ini.
orang tua dan pengasuh dapat lebih waspada terhadap tanda-tanda alergi susu sapi dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan kesehatan optimal bagi bayi prematur.