JAKARTA, sdkcards.com – Nubia, sub-brand ZTE yang dikenal dengan smartphone gaming andalannya, resmi mengumumkan peluncuran global RedMagic 11 Pro pada akhir Oktober lalu. Setelah debut di pasar China pada 17 Oktober 2025, perangkat ini langsung mencuri perhatian gamer internasional berkat chipset terbaru Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan sistem pendingin canggih. Namun, versi global hadir dengan “pengorbanan” yang mengejutkan: kapasitas baterai yang lebih kecil dibandingkan edisi China, yakni 7.500 mAh versus 8.000 mAh. Langkah ini memicu diskusi panas di kalangan penggemar, apakah trade-off ini sepadan dengan aksesibilitas global?
Debut di China: Monster Gaming dengan Baterai Raksasa
RedMagic 11 Pro pertama kali dirilis di China sebagai bagian dari seri RedMagic 11, lengkap dengan varian Pro+ yang lebih premium. Perangkat ini menawarkan spesifikasi kelas atas untuk pengalaman gaming tanpa kompromi. Layar AMOLED 6,85 inci dari BOE X10 dengan resolusi 1.5K (2.688 x 1.212 piksel) dan refresh rate 144Hz menjadi pusat perhatian, dikelilingi bezel tipis 1,25 mm dan rasio screen-to-body 95,3%. Kamera depan tersembunyi di bawah layar memastikan tampilan mulus, sementara pemindai sidik jari ultrasonik 3D menjaga keamanan akses cepat.
Di jantungnya, Snapdragon 8 Elite Gen 5 berpadu dengan chip gaming R4 khusus Nubia, mendukung frame rate tinggi hingga 144 fps di game berat seperti Genshin Impact atau PUBG Mobile. Sistem pendingin AquaCore terbaru – termasuk kipas aktif yang berputar hingga 24.000 RPM pada varian Pro+ – menjaga suhu tetap rendah selama sesi maraton. Baterai 8.000 mAh pada versi China mendukung pengisian cepat 120W kabel (penuh dalam 18 menit) dan 80W nirkabel, plus fitur “bypass charging” yang mencegah panas berlebih saat charging sambil main. Harga di China mulai dari sekitar CNY 4.999 (sekitar Rp 11 juta) untuk konfigurasi 12GB RAM + 256GB storage, naik hingga CNY 6.999 untuk 24GB + 1TB.
Fitur lain termasuk jack headphone 3,5 mm, Wi-Fi 7, NFC, infrared blaster, tiga mikrofon, speaker stereo, dan sertifikasi IP68 tahan air dan debu. Berjalan di RedMagic OS 11 berbasis Android 16, perangkat ini juga punya AI gaming untuk optimalisasi performa otomatis.
Peluncuran Global: Baterai Lebih Kecil, Tapi Tetap Kuat
Kabar baik bagi gamer di luar China: Nubia mengonfirmasi rilis global RedMagic 11 Pro, dengan ketersediaan di Eropa, Amerika Utara, dan Asia Tenggara mulai November 2025. Namun, versi internasional hanya menawarkan model Pro standar – tanpa Pro+ yang eksklusif China – dan baterai dikurangi menjadi 7.500 mAh. Penurunan 500 mAh (6,25%) ini disebut sebagai penyesuaian regulasi global, seperti standar keselamatan baterai UE atau FCC di AS, meski Nubia belum merinci secara resmi. Meski demikian, 7.500 mAh masih unggul 450 mAh dibandingkan RedMagic 10 Pro global (7.050 mAh), menjanjikan hingga 2,5 jam gaming ekstra ketimbang kompetitor seperti ROG Phone 9 Pro.
Pengisian tetap 120W kabel dan 80W nirkabel, dengan pendingin AquaCore yang sama untuk menjaga kestabilan. Harga global diperkirakan mulai USD 899 (sekitar Rp 14 juta) untuk 12GB + 256GB, kompetitif dengan iPhone 16 Pro atau Galaxy S25 Ultra di segmen gaming. Pre-order sudah dibuka di situs resmi Nubia dan retailer seperti Amazon, dengan bonus aksesori seperti trigger shoulder dan case khusus.
Mengapa Baterai Lebih Kecil? Analisis dan Dampak
Penurunan baterai ini bukan hal baru bagi Nubia; pola serupa terlihat pada RedMagic 10, di mana versi China Pro punya 6.000 mAh sementara global setara dengan Pro+ China (7.050 mAh). Alasan utama? Sertifikasi internasional yang lebih ketat terhadap ukuran baterai litium-ion untuk mengurangi risiko kebakaran atau ledakan, plus optimasi desain untuk pasar yang lebih luas. Di Reddit, komunitas RedMagic ramai berdiskusi: “500 mAh kurang berarti 10-15% waktu main lebih pendek, tapi Snapdragon 8 Elite efisien – seharusnya masih oke untuk 6-7 jam gaming berat,” ujar seorang user.
Secara performa, perbedaan minimal: tes awal di China menunjukkan RedMagic 11 Pro bertahan 25% lebih lama dari pendahulunya di benchmark AnTuTu gaming. Namun, gamer hardcore mungkin kecewa, terutama karena Pro+ China dengan pendingin cair fluorinasi dan baterai 8.000 mAh tak hadir secara global. Nubia berjanji update software 5 tahun untuk varian Eropa/AS, tapi model Asia mungkin lebih pendek.
Reaksi Pasar dan Kompetisi
Peluncuran ini langsung viral di forum seperti GSMArena dan NotebookCheck, dengan rating awal 4,5/5 dari reviewer China. Di X (Twitter), hashtag #RedMagic11Pro trending, campur antara pujian atas layar 144Hz dan keluhan baterai: “Global version nerfed battery? Still buying for the cooling fan!” tulis seorang influencer gaming. Kompetitor seperti Asus ROG Phone 9 dan Xiaomi Black Shark 5 merespons dengan promo, tapi RedMagic unggul di harga dan inovasi pendingin.
Bagi pasar Indonesia, ketersediaan di e-commerce seperti Shopee atau Lazada diharapkan akhir November, dengan garansi lokal. Ini bisa jadi pilihan utama bagi mobile gamer yang bosan dengan flagship konvensional.
RedMagic 11 Pro global membuktikan Nubia tetap jadi raja smartphone gaming terjangkau, meski dengan kompromi baterai. Jika prioritas Anda performa mentah dan pendingin revolusioner, ini investasi cerdas. Tapi jika daya tahan ekstrem krusial, tunggu review mendalam atau impor versi China (dengan risiko kompatibilitas). Di era Snapdragon 8 Elite, RedMagic 11 Pro mengajak gamer bertarung lebih lama – asal siap charge lebih sering.
