JAKARTA, sdkcards.com – Apple selalu dikenal dengan inovasi desain yang memukau, dan iPhone 17 Air diprediksi akan menjadi puncak dari ambisi mereka untuk menciptakan smartphone paling tipis. Dengan ketebalan hanya sekitar 5,5 mm, iPhone 17 Air digadang-gadang sebagai iPhone tertipis yang pernah dibuat, mengalahkan iPhone 6 yang memiliki ketebalan 6,9 mm. Namun, di balik desain futuristik ini, muncul kekhawatiran besar terkait daya tahan baterai yang mungkin membuat pengguna berpikir dua kali. Apa saja yang perlu kamu ketahui tentang iPhone 17 Air dan tantangan baterainya? Simak ulasan berikut!
Desain Ultra-Tipis: Inovasi atau Kompromi?
iPhone 17 Air dirumorkan akan menggantikan model Plus dalam lini iPhone, menawarkan bodi yang hampir 30% lebih tipis dibandingkan iPhone 16 (7,8 mm). Untuk mencapai ketebalan ini, Apple dikabarkan menggunakan sasis kombinasi titanium dan aluminium untuk memastikan kekuatan struktural, menghindari masalah “bendgate” seperti yang pernah dialami iPhone 6 Plus. Selain itu, iPhone 17 Air kemungkinan akan menghilangkan slot SIM fisik secara global dan hanya memiliki satu kamera belakang serta satu speaker, mengorbankan fitur demi ruang internal yang lebih hemat.
Namun, desain super tipis ini bukan tanpa pengorbanan. Komponen terbesar dalam sebuah smartphone, yaitu baterai, harus dikecilkan untuk muat dalam bodi setipis ini. Akibatnya, kapasitas baterai iPhone 17 Air diperkirakan berada di kisaran 3.000–4.000 mAh, sebanding dengan iPhone 16 (3.561 mAh) atau iPhone 16e (4.005 mAh). Meski kapasitas ini tidak terlihat buruk, ketebalan baterai yang lebih tipis dapat memengaruhi daya tahan secara keseluruhan.
Masalah Baterai: Hanya 60–70% Pengguna Bertahan Sehari?
Menurut laporan dari The Information, Apple memperkirakan hanya 60–70% pengguna iPhone 17 Air yang dapat menggunakan ponsel ini seharian tanpa perlu mengisi ulang, jauh lebih rendah dibandingkan 80–90% untuk model iPhone lain seperti iPhone 17 atau 17 Pro Max. Ini berarti lebih dari seperempat pengguna kemungkinan harus mengisi daya di tengah hari, terutama jika mereka menggunakan ponsel untuk aktivitas berat seperti streaming video, bermain game, atau panggilan panjang.
Untuk mengatasi masalah ini, Apple dilaporkan berencana menghidupkan kembali Smart Battery Case, aksesori yang sempat populer pada era iPhone 6s hingga iPhone 11. Kerennya, casing ini tidak hanya melindungi ponsel, tetapi juga menyediakan baterai tambahan yang dapat memperpanjang waktu penggunaan. Namun, ada ironi di sini: menambahkan casing baterai akan membuat iPhone 17 Air kehilangan estetika tipisnya, mengalahkan tujuan utama desain ultra-tipis. Alternatif lain, seperti MagSafe Battery Pack, juga disebut-sebut sebagai solusi, tetapi ini masih menambah ketebalan dan biaya ekstra.
Harapan dari Teknologi Baru
Meski ada kekhawatiran, Apple tampaknya tidak tinggal diam. Beberapa laporan menyebutkan bahwa iPhone 17 Air akan menggunakan baterai silikon-karbon yang memiliki kepadatan energi lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Teknologi ini memungkinkan kapasitas lebih besar dalam ukuran yang lebih kecil, seperti yang sudah digunakan pada beberapa ponsel lipat tipis buatan vendor Tiongkok. Selain itu, modem C1 buatan Apple, yang debut di iPhone 16e, diklaim lebih hemat daya dan dapat membantu mengimbangi keterbatasan baterai.
Chip A19 yang diperkirakan akan digunakan pada iPhone 17 Air juga diharapkan lebih efisien, mengikuti tren chip seperti Snapdragon 8 Elite yang menawarkan peningkatan performa dan efisiensi baterai pada ponsel Android 2025. Jika Apple berhasil mengoptimalkan kombinasi baterai silikon-karbon, modem C1, dan chip A19, iPhone 17 Air mungkin tetap bisa menawarkan daya tahan yang kompetitif, meski tidak sebanding dengan model Pro atau Pro Max.
Apakah iPhone 17 Air Layak Dinanti?
iPhone 17 Air menjanjikan sesuatu yang segar dalam lini iPhone: desain yang terasa futuristik dan ringan, cocok untuk pengguna yang mengutamakan gaya dan portabilitas. Namun, kompromi pada baterai, kamera tunggal, dan speaker tunggal membuatnya kurang ideal untuk pengguna yang membutuhkan performa maksimal atau daya tahan baterai seharian penuh. Dengan harga yang dirumorkan mulai dari $900 (sekitar Rp14 juta), iPhone 17 Air juga tidak murah, terutama jika pengguna harus membeli casing baterai tambahan.
Bagi sebagian orang, desain tipis mungkin sepadan dengan pengorbanan ini, terutama jika mereka sering berada di dekat sumber daya atau menggunakan aksesori seperti MagSafe. Namun, untuk pengguna yang mengandalkan ponsel mereka untuk aktivitas intensif, model seperti iPhone 17 Pro atau Pro Max mungkin tetap menjadi pilihan yang lebih masuk akal.
Apple masih memiliki waktu hingga peluncuran yang diperkirakan pada September 2025 untuk menyempurnakan iPhone 17 Air. Dengan rumor yang terus berkembang, kita mungkin akan melihat solusi inovatif yang menjawab kekhawatiran baterai ini. Untuk saat ini, iPhone 17 Air tampak seperti pernyataan gaya yang berani—tapi dengan catatan bahwa keindahan desainnya datang dengan harga tertentu.