JAKARTA, sdkcards.com – Derby London utara berlangsung dengan intensitas tinggi di Stamford Bridge pada Minggu malam (30/11/2025), di mana Chelsea berhasil menahan imbang Arsenal 1-1 meski bermain dengan 10 pemain selama hampir satu jam penuh. Gol Trevoh Chalobah dari situasi bola mati membawa The Blues unggul sementara, sebelum Mikel Merino menyamakan kedudukan untuk The Gunners. Namun, sorotan utama pertandingan jatuh pada kartu merah Moises Caicedo akibat tekel mengerikan ke arah Merino, yang disebut “horrible” oleh sang pemain Arsenal itu sendiri. Hasil imbang ini membuat Arsenal tetap memimpin klasemen Premier League dengan selisih lima poin dari Manchester City, sementara Chelsea bertahan di posisi ketiga, hanya tertinggal satu poin dari City.
Babak Pertama: Duel Fisik dan Kartu Merah yang Mengubah Segalanya
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi, mencerminkan rivalitas sengit kedua tim yang sama-sama bersaing di puncak klasemen. Chelsea tampil dominan di 20 menit pertama, dengan peluang emas dari Estêvão Willian yang melewatkan bola dari jarak dekat setelah umpan silang Pedro Neto. Arsenal, yang kehilangan William Saliba karena cedera latihan, mengandalkan Declan Rice untuk mengamankan lini tengah, tapi peluang mereka terbatas pada tembakan Bukayo Saka yang melebar di menit ke-12.
Namun, segalanya berubah di menit ke-38. Moises Caicedo, yang sudah mendapat kartu kuning sebelumnya, melakukan tekel telat dan tinggi ke kaki Mikel Merino. Wasit Anthony Taylor awalnya hanya menunjukkan kartu kuning, tapi setelah review VAR, keputusan itu diubah menjadi kartu merah langsung. Caicedo terlihat menancapkan studs sepatunya ke pergelangan kaki Merino, yang membuat pemain Arsenal itu meringis kesakitan. “Saya merasa pergelangan kaki saya hampir patah, tapi untungnya saya punya mobilitas yang baik. Saya tahu itu tekel mengerikan dan pasti kartu merah,” ujar Merino usai laga kepada Sky Sports. Ia juga menambahkan bahwa Caicedo tidak meminta maaf atau berbicara dengannya setelah insiden itu.
Pelatih Chelsea Enzo Maresca mengakui keputusan VAR itu benar, meski ia membela Caicedo dengan menyebut insiden serupa yang tidak dihukum saat melawan Tottenham musim lalu. Babak pertama berakhir tanpa gol, tapi sudah penuh kartu—lima kuning dan satu merah—mencerminkan pertarungan fisik yang sengit.
Babak Kedua: Gol Cepat Chelsea dan Respons Arsenal
Chelsea, meski unggul jumlah pemain, justru memimpin lebih dulu di menit ke-48. Trevoh Chalobah mencetak gol dari sepak pojok, memanfaatkan kelengahan pertahanan Arsenal yang biasanya tangguh di situasi bola mati. Gol itu membuat Stamford Bridge bergemuruh, dan The Blues tampak lebih percaya diri meski bermain dengan 10 orang.
Arsenal bereaksi cepat. Di menit ke-59, Bukayo Saka mengirim umpan silang akurat dari sisi kanan, yang disambut sundulan Mikel Merino untuk menyamakan kedudukan 1-1. Gol itu bukan hanya penyelamat poin, tapi juga balasan pribadi Merino atas tekel Caicedo tadi. “Ini derby London yang sebenarnya—intens dan penuh gairah. Tekel merah itu keras, tapi kami harus tetap fokus,” kata Merino, yang kini jadi top scorer Arsenal di Premier League 2025 dengan delapan gol.
Meski unggul jumlah pemain, Arsenal kesulitan menembus pertahanan Chelsea yang kompak. Peluang terdekat datang dari Viktor Gyokeres di menit ke-94, tapi Robert Sanchez melakukan penyelamatan gemilang. Chelsea bahkan sempat mengancam balik melalui Pedro Neto, yang melewatkan tembakan melengkung dari jarak jauh. Pelatih Arsenal Mikel Arteta memuji ketangguhan timnya: “Kami bermain bagus meski sulit. Ini hasil yang kami ambil sebelum pertandingan.”
Dampak Hasil: Arsenal Tetap Kuat, Chelsea Bangkit dari Keterpurukan
Hasil imbang ini memperpanjang rekor tak terkalahkan Arsenal menjadi 17 laga di semua kompetisi, tapi juga menunjukkan kerentanan mereka saat menghadapi tim yang bertahan mati-matian. Chelsea, di sisi lain, mendapat pujian dari Maresca: “Kami lebih baik dari Arsenal sebelum kartu merah. Ini membuktikan kami layak bersaing di puncak.” Caicedo akan absen tiga laga ke depan (vs Leeds, Bournemouth, Everton), yang bisa jadi pukulan bagi lini tengah The Blues.
Pertandingan ini juga mencatat tujuh kartu kuning untuk Arsenal—rekor denda klub—dan menegaskan Premier League sebagai liga paling kompetitif. Derby London selanjutnya pasti lebih panas, tapi untuk saat ini, poin berbagi meninggalkan rasa puas bagi kedua kubu.
