JAKARTA, sdkcards.com – Di tengah arus informasi yang terus mengalir tanpa henti, istilah “digital detox” mulai populer sebagai bentuk perlawanan terhadap kelelahan digital. Digital detox adalah kegiatan melepaskan diri dari perangkat elektronik—seperti smartphone, laptop, dan media sosial—untuk sementara waktu demi menjaga kesehatan mental dan keseimbangan hidup.
Menurut beberapa psikolog, paparan layar secara terus-menerus dapat meningkatkan stres, gangguan tidur, hingga menurunnya kualitas hubungan interpersonal. Melakukan digital detox secara berkala dapat memberikan ruang untuk memulihkan diri dan membangun kembali kesadaran penuh (mindfulness) terhadap lingkungan sekitar.
Pengalaman pribadi banyak orang menunjukkan bahwa satu hari tanpa gadget dapat meningkatkan produktivitas, memperbaiki fokus, dan menciptakan interaksi sosial yang lebih bermakna. Beberapa bahkan menggabungkannya dengan aktivitas seperti membaca buku fisik, meditasi, atau berjalan-jalan di alam terbuka.
Ahli teknologi dan kesehatan seperti Dr. Cal Newport, penulis Digital Minimalism, merekomendasikan pembatasan waktu layar dengan pendekatan sadar. Ia menekankan pentingnya menggunakan teknologi secara selektif—bukan reaktif—demi menciptakan kehidupan yang lebih tenang dan terarah.
Untuk memulai digital detox, langkah sederhana seperti menonaktifkan notifikasi, membuat zona bebas gadget di rumah, atau menetapkan jam offline bisa sangat efektif. Yang terpenting adalah konsistensi dan kesadaran akan tujuan dari proses ini.