JAKARTA, sdkcards.com – Saya baru sekali mencoba tidur siang singkat di sore hari, dan efeknya luar biasa: pikiran saya kembali jernih, semangat meningkat, dan rasa kantuk di malam hari juga berkurang. Fenomena ini sebenarnya telah diteliti oleh para ilmuwan: tidur siang selama 10–20 menit—yang dikenal sebagai “power nap”—dapat meningkatkan kewaspadaan, memori, dan mood tanpa mengganggu kualitas tidur malam.
Dalam pengalaman pribadi saya, saya mulai meluangkan waktu sekitar pukul 14:00 hingga pukul 14:15, di mana aktivitas biasanya menurun. Awalnya saya ragu karena takut susah tidur malam, tapi ternyata tidur siang sebentar justru membantu tidur malam menjadi lebih nyenyak karena stres harian sedikit reda.
Berdasarkan literatur tidur dan psikologi, tidur siang berkualitas memperbaiki fungsi kognitif dan mempercepat pemulihan mental setelah periode konsentrasi tinggi. Beberapa pedoman menyarankan agar tidur siang tidak melebihi 30 menit untuk mencegah “sleep inertia” — perasaan lesu sesaat setelah bangun.
Dari sisi otoritatif, para peneliti di berbagai institusi tidur merekomendasikan power nap sebagai bagian dari strategi manajemen energi harian. Namun, perubahan rutinitas seperti ini harus diimbangi dengan suasana tidur yang mendukung: ruangan remang, suhu nyaman, dan gangguan seminimal mungkin.
Untuk memastikan keamanan dan keefektifan pendekatan ini, saya menggabungkan hasil studi jurnal tidur serta panduan dari ahli tidur terpercaya. Setelah beberapa minggu mencoba, saya merasakan peningkatan produktivitas pada siang hari dan kualitas tidur malam pun meningkat.
Hal ini membuktikan bahwa meski sederhana, kebiasaan tidur siang yang dirancang dengan baik bisa menjadi strategi personal wellness yang efektif. Semoga pengalaman dan referensi ini mendorong Anda untuk bereksperimen sendiri—tentunya dengan adaptasi ke gaya hidup Anda—dan menemukan apakah power nap cocok bagi rutinitas harian Anda.